Riwayat Gedung Perundingan Linggarjati hingga saat ini masih banyak yang belum memahami. Artinya sebelum menjadi gedung sejarah perjanjian Linggarjati, bangunan ini adalah milik siapa. Kita hanya mengetahui bahwa ini lah peninggalan sejarah Gedung Linggarjati pada masa kemerdekaan Indonesia.
Gedung Perundingan Linggarjati adalah tempat diadakannya perundingan antara Republik Indonesia dengan Pemerintah Belanda pasca perang kemerdekaan. Dan terletak di desa Linggajati kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan – Cirebon.
Sejarah menceritakan sebelum menjadi gedung yang sangat bersejarah ini. Gedung perundingan Linggarjati dahulu semula merupakan sebuah bangunan gubuk milik Ibu Jasitem pada tahun 1918. Yang kemudian berkembang dan berganti kepemilikan sampai digunakan sebagai gedung perundingan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Lokasinya yang terletak di kaki gunung dengan udara yang segar dan sejuk menjadikan rumah ini cocok untuk lokasi peristirahatan dan hotel.
Sejarah Gedung Linggarjati
Berikut ini adalah sejarah awal bangunan sebelum menjadi gedung yang sangat bersejarah untuk kita sebagaiĀ bangsa Indonesia. Dan akhirnya saat ini telah menjadi Gedung Sejarah Perundingan Linggarjati:
- Tahun 1918 di tempat ini berdiri sebuah gubuk sederhana milik Ibu Jasitem.
- 1921 oleh seorang bangsa Belanda bernama Tersana dirombak menjadi bangunan semi permanen.
- Tahun 1930 dibangun menjadi permanen dan menjadi rumah tinggal keluarga Van Os.
- Tahun 1935 dikontrak oleh Theo Huitker dan dijadikan hotel dengan nama RUSTOORD.
- 1942 Jepang menjajah indonesia, dan hotel ini berganti nama menjadi Hotel Hokay Ryokan.
- Tahun 1945 setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, hotel ini diberi nama Hotel Merdeka.
- 1946 di gedung ini terjadi peristiwa bersejarah yaitu berlangsungnya perundingan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang menghasilkan naskah linggarjati. Sehingga gedung ini sering disebut sebagai gedung perundingan Linggarjati.
- Tahun 1948 sampai 1950 semenjak agresi militer Belanda ke II, gedung ini dijadikan sebagai markas tentara belanda.
- Tahun 1950 sampai 1975 gedung ini ditempati oleh sekolah dasar negeri linggarjati.
- Tahun 1975 Bung Hatta dan Ibu Sjahrir berkunjung dengan membawa pesan bahwa gedung ini akan dipugar oleh Pertamina. Tapi usaha ini hanya sampai pembuatan bangunan sekolah untuk sekolah dasar negeri Linggarjati.
- 1976 gedung ini oleh pemerintah diserahkan kepada Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan untuk dijadikan museum memorial.
Seperti itulah sejarah menceritakan Riwayat Gedung Perundingan Linggarjati sebelum menjadi Gedung Perundingan Linggarjati. Memang perjalanan panjang sebuah gedung yang sangat bersejarah bagi berdirinya Bangsa Indonesia yang merdeka saat ini.
Artile : indotravels